Abstrak
Seni pertunjukan tradisional di Indonesia sangat beragam termasuk di dalamnya seni Jawa karawitan, yang diisi dengan suara sinden. Pada masa sekarang orang melihat tampilan sinden atau pesinden di layar televisi yang berkesan glamour. Bahkan kadangkadang terlihat mengeluarkan kata-kata agak menyrempet, yang dahulu dianggap tidak pantas dalam nyanyiannya (sindenannya). Sikap demikian jarang ditemui pada masa lalu karena seorang sinden harus menaati aturan-aturan yang berlaku. Sinden atau pesinden banyak dikaitkan dengan tledek atau taledek (Jawa: talèdhèk) yang biasanya menari sambil menyanyi, terutama dalam tari tayub. Dahulu tayub bermula dikaitkan dengan ritual terhadap dewi kesuburan bagi masyarakat agraris, namun dalam perkembangan selanjutnya menjadi pertunjukan bagi orang yang mempunyai hajat. Bagaimana seni tradisi Jawa terutama karawitan, wayang, tarian, yang diisi dengan suara sinden, tulisan berikut merupakan uraian singkat sebagai sebuah pengantar.
Kata kunci: Seni tradisi - Sejarah seni - Norma.
Seni pertunjukan tradisional di Indonesia sangat beragam termasuk di dalamnya seni Jawa karawitan, yang diisi dengan suara sinden. Pada masa sekarang orang melihat tampilan sinden atau pesinden di layar televisi yang berkesan glamour. Bahkan kadangkadang terlihat mengeluarkan kata-kata agak menyrempet, yang dahulu dianggap tidak pantas dalam nyanyiannya (sindenannya). Sikap demikian jarang ditemui pada masa lalu karena seorang sinden harus menaati aturan-aturan yang berlaku. Sinden atau pesinden banyak dikaitkan dengan tledek atau taledek (Jawa: talèdhèk) yang biasanya menari sambil menyanyi, terutama dalam tari tayub. Dahulu tayub bermula dikaitkan dengan ritual terhadap dewi kesuburan bagi masyarakat agraris, namun dalam perkembangan selanjutnya menjadi pertunjukan bagi orang yang mempunyai hajat. Bagaimana seni tradisi Jawa terutama karawitan, wayang, tarian, yang diisi dengan suara sinden, tulisan berikut merupakan uraian singkat sebagai sebuah pengantar.
Kata kunci: Seni tradisi - Sejarah seni - Norma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar